Selasa, 11 November 2014

yang berhembus

Ketika aku kira semua terasa nyata
Semua bahkan hanya fatamorgana
Kau tetap tak nyata.

Kala kesyahduan menjemput kesakitan
Kau menjelma bak bintang tanpa bulan
Tunggal

Tapi rasa hanya gejolak
Yang sejenak lalu membuyar

Oh..Engkau yang berhembus
Aku memaku
Pergilah, Hilangkan hasratku
Berlalulah
Dan aku mencoba sembuh

Hope

Tak ada yang pernah bisa tahu apa yang akan terjadi esok.

Harapan hanyalah harapan.
Semua yang membuatku bertahan karena harapan.
tapi jika sebuah harapan hanya akan menjadi harapan
rasa-rasanya juga tak pantas untuk menangisinya.
karena harapan mungkin hanya akan jadi harapan.

Waktu kecil aku pernah bermimpi dengan pangeran yang sama
mungkin kini tiba saatnya bangun dari tidurku
Membuka mata
dan mulai menulis puisi untukhati yang baru

Selamat tinggal cinta kecilku.
Selamat tinggal kisah  yang layu

Semoga angin senja lebih indah dari angin pagi :)