Ketika aku kira semua terasa nyata
Semua bahkan hanya fatamorgana
Kau tetap tak nyata.
Kala kesyahduan menjemput kesakitan
Kau menjelma bak bintang tanpa bulan
Tunggal
Tapi rasa hanya gejolak
Yang sejenak lalu membuyar
Oh..Engkau yang berhembus
Aku memaku
Pergilah, Hilangkan hasratku
Berlalulah
Dan aku mencoba sembuh
Biru dan Subuh. Menyatu dalam warna waktu. Berdetak kala subuh.Bernafas ketika biru menyelami cakrawala pintu. Di sini semua berhulu, kala subuh masih biru
Selasa, 11 November 2014
Hope
Tak ada yang pernah bisa tahu apa yang akan terjadi esok.
Harapan hanyalah harapan.
Semua yang membuatku bertahan karena harapan.
tapi jika sebuah harapan hanya akan menjadi harapan
rasa-rasanya juga tak pantas untuk menangisinya.
karena harapan mungkin hanya akan jadi harapan.
Waktu kecil aku pernah bermimpi dengan pangeran yang sama
mungkin kini tiba saatnya bangun dari tidurku
Membuka mata
dan mulai menulis puisi untukhati yang baru
Selamat tinggal cinta kecilku.
Selamat tinggal kisah yang layu
Semoga angin senja lebih indah dari angin pagi :)
Harapan hanyalah harapan.
Semua yang membuatku bertahan karena harapan.
tapi jika sebuah harapan hanya akan menjadi harapan
rasa-rasanya juga tak pantas untuk menangisinya.
karena harapan mungkin hanya akan jadi harapan.
Waktu kecil aku pernah bermimpi dengan pangeran yang sama
mungkin kini tiba saatnya bangun dari tidurku
Membuka mata
dan mulai menulis puisi untukhati yang baru
Selamat tinggal cinta kecilku.
Selamat tinggal kisah yang layu
Semoga angin senja lebih indah dari angin pagi :)
Langganan:
Postingan (Atom)