Ketika aku kira semua terasa nyata
Semua bahkan hanya fatamorgana
Kau tetap tak nyata.
Kala kesyahduan menjemput kesakitan
Kau menjelma bak bintang tanpa bulan
Tunggal
Tapi rasa hanya gejolak
Yang sejenak lalu membuyar
Oh..Engkau yang berhembus
Aku memaku
Pergilah, Hilangkan hasratku
Berlalulah
Dan aku mencoba sembuh
Biru dan Subuh. Menyatu dalam warna waktu. Berdetak kala subuh.Bernafas ketika biru menyelami cakrawala pintu. Di sini semua berhulu, kala subuh masih biru
Selasa, 11 November 2014
Hope
Tak ada yang pernah bisa tahu apa yang akan terjadi esok.
Harapan hanyalah harapan.
Semua yang membuatku bertahan karena harapan.
tapi jika sebuah harapan hanya akan menjadi harapan
rasa-rasanya juga tak pantas untuk menangisinya.
karena harapan mungkin hanya akan jadi harapan.
Waktu kecil aku pernah bermimpi dengan pangeran yang sama
mungkin kini tiba saatnya bangun dari tidurku
Membuka mata
dan mulai menulis puisi untukhati yang baru
Selamat tinggal cinta kecilku.
Selamat tinggal kisah yang layu
Semoga angin senja lebih indah dari angin pagi :)
Harapan hanyalah harapan.
Semua yang membuatku bertahan karena harapan.
tapi jika sebuah harapan hanya akan menjadi harapan
rasa-rasanya juga tak pantas untuk menangisinya.
karena harapan mungkin hanya akan jadi harapan.
Waktu kecil aku pernah bermimpi dengan pangeran yang sama
mungkin kini tiba saatnya bangun dari tidurku
Membuka mata
dan mulai menulis puisi untukhati yang baru
Selamat tinggal cinta kecilku.
Selamat tinggal kisah yang layu
Semoga angin senja lebih indah dari angin pagi :)
Rabu, 08 Oktober 2014
so tired
Malam
Sepi menggerogoti akal
Memamah segala kesakitan
Ditengah kegaduhan
Jiwa dipenuhi gaung kekosongan
Aku mencaci
Mengapa tak ada tepi??
Pada malam..
disetiap sujud
bergema kehampaan
bersemayam kepasrahan
Rabb...
Aku pinta keikhlasan
Jika mata tak mampu membaca
biar jiwa berbahasa
Mungkin aku akan karam
Dan diam menunggu kematian
Sepi menggerogoti akal
Memamah segala kesakitan
Ditengah kegaduhan
Jiwa dipenuhi gaung kekosongan
Aku mencaci
Mengapa tak ada tepi??
Pada malam..
disetiap sujud
bergema kehampaan
bersemayam kepasrahan
Rabb...
Aku pinta keikhlasan
Jika mata tak mampu membaca
biar jiwa berbahasa
Mungkin aku akan karam
Dan diam menunggu kematian
Aku
Lelah rasanya nyaris sebulan ini.
Gagal sidang adalah puncak dari kelelahan ini.
Menjadi orang yang gagal memang menyakitkan
ditengah banyaknya tekanan dan cita-cita yang seperti buih dilautan.
Rasanya aku ingin berlari, mencari atau menjauhi semua yang terjadi.
bicara pada siapa?? tak ada yang memahami.
Hanya sepi menjadi sahabat sejati.
Dan tidur adalah cara ajaib untuk sejenak melupakan semua yang terjadi.
Dimana-mana aku selalu berharap bertemu kekuatan untuk bertahan,
tapi yang kutemukan hanya luka yang semakin menganga dan sebuah rasa putus asa.
Pada siapa aku berbicara??
Pada Bintang yang jauh disana
pada bulan yang cahayanya tak mampu kutatap
pada laut yang luas membentang
pada hutan
pada angin
pada apa???
Aku bertanya...
Siapa yang mampu menjawab??
Aku sungguh tak habis pikir dengan kerapuhan yang kumiliki.
berkali-kali aku mencoba bangkit
tapi kenapa sulit sekali.
semua tak sama kini..
aku ingin berlari, membenamkan diri
Menjauhi semua ketidakpastian
Sungguh!!!
Aku lelah....Aku tanpa daya
Gagal sidang adalah puncak dari kelelahan ini.
Menjadi orang yang gagal memang menyakitkan
ditengah banyaknya tekanan dan cita-cita yang seperti buih dilautan.
Rasanya aku ingin berlari, mencari atau menjauhi semua yang terjadi.
bicara pada siapa?? tak ada yang memahami.
Hanya sepi menjadi sahabat sejati.
Dan tidur adalah cara ajaib untuk sejenak melupakan semua yang terjadi.
Dimana-mana aku selalu berharap bertemu kekuatan untuk bertahan,
tapi yang kutemukan hanya luka yang semakin menganga dan sebuah rasa putus asa.
Pada siapa aku berbicara??
Pada Bintang yang jauh disana
pada bulan yang cahayanya tak mampu kutatap
pada laut yang luas membentang
pada hutan
pada angin
pada apa???
Aku bertanya...
Siapa yang mampu menjawab??
Aku sungguh tak habis pikir dengan kerapuhan yang kumiliki.
berkali-kali aku mencoba bangkit
tapi kenapa sulit sekali.
semua tak sama kini..
aku ingin berlari, membenamkan diri
Menjauhi semua ketidakpastian
Sungguh!!!
Aku lelah....Aku tanpa daya
Minggu, 21 September 2014
i wanna give up
YA ALLAH..
aku lelah..
boleh kah aku menyerah???
bukan hanya menangis darah,
aku bahkan bernanah
Ya Allah...
bolehkah aku meratap???
Didepan kesunyian
tak ada lagi kidung keindahan..
Ya Allah..
bolehkah aku merasa lelah??
meski untuk berhenti sejenak..
jika bertemu dengan-Mu
apa yang akan kukatakan
bila aku kini mati sebagai pecundang!!!
aku lelah..
boleh kah aku menyerah???
bukan hanya menangis darah,
aku bahkan bernanah
Ya Allah...
bolehkah aku meratap???
Didepan kesunyian
tak ada lagi kidung keindahan..
Ya Allah..
bolehkah aku merasa lelah??
meski untuk berhenti sejenak..
jika bertemu dengan-Mu
apa yang akan kukatakan
bila aku kini mati sebagai pecundang!!!
Kamis, 28 Agustus 2014
Aku tahu, waktu terkadang seperti menghukum...
Sekian banyak waktu kuhabiskan untuk mimpi-mimpi biru ku
tak satupun kulewatkan tanpa berpikir sesamaku
andai aku mempunyai kekuatan untuk merubah dunia yang terlihat tak bersahabat
aku ingin menjadi bagian dari kekuatan kecil itu..
Menjadi kaya raya
lalu mendirikan yayasan untuk anak-anak tidak mampu, untuk para jompo,
membuat bank,,meminjami uang dengan jalan tanpa bunga untuk yang berhutang.
mendirikan perumahan-perumahan dengan biaya cicilan rendah,
ke palestina demi mengusap airmata janda-janda dengan anak kecil dipangkuannya..
Tapi toh aku masih berpijak dibumi,
mencoba merangkai mimpi yang perlahan semu
Tolong,tolong aku menjadi mimpi itu
Melawan tembok keras nan dingin bernama takdir
Sekian banyak waktu kuhabiskan untuk mimpi-mimpi biru ku
tak satupun kulewatkan tanpa berpikir sesamaku
andai aku mempunyai kekuatan untuk merubah dunia yang terlihat tak bersahabat
aku ingin menjadi bagian dari kekuatan kecil itu..
Menjadi kaya raya
lalu mendirikan yayasan untuk anak-anak tidak mampu, untuk para jompo,
membuat bank,,meminjami uang dengan jalan tanpa bunga untuk yang berhutang.
mendirikan perumahan-perumahan dengan biaya cicilan rendah,
ke palestina demi mengusap airmata janda-janda dengan anak kecil dipangkuannya..
Tapi toh aku masih berpijak dibumi,
mencoba merangkai mimpi yang perlahan semu
Tolong,tolong aku menjadi mimpi itu
Melawan tembok keras nan dingin bernama takdir
Selasa, 26 Agustus 2014
Agustus segera berakhir...
dan bulan ini akan aku bagi dengan perjalanan yang luar biasa..
YYYEEEEYYYY.....
I LOVE BEACH...
kali ini aku berlibur kesalah satu pantai terkeren di kotaku, Sukabumi..
UJUNG GENTENG, Jampang.
tidak cuma itu air terjunnya juga romantis abiiizz, subhanallah,, curug Cikaso...i love it ;)
Dan yang ga kalahh asyiknya liat penyu bertelur...amazing lah hahhaa
Selasa, 29 Juli 2014
godaan atau cobaan?
Mungkin..
Pada akhirnya Allah hanya ingin agar aku berharap utuh pada-Nya.
Tentu saja.
Selama ini hanya aku yang bebal berharap pada manusia.
Semakin berharap semakin semua mengabur. abu-abu.
Dan
Aku pun tahu aku sendiri abu-abu.
Tak bisa menyandarkan diri bahkan pada diri sendiri.
Pada seonggok daging yang penuh noda
Entah ....
Apa yang aku rasakan
Mungkin penghambaanku yang belum paripurna
Atau
totalitasku yang mesti dipertanyakan.
Rasa-rasanya ujian terbesar wanita selalu berporos pada hatinya.
Pada kelembutan perasaannya.
Dan aku...
Haruskah melawan fitrah itu.???
Pada akhirnya Allah hanya ingin agar aku berharap utuh pada-Nya.
Tentu saja.
Selama ini hanya aku yang bebal berharap pada manusia.
Semakin berharap semakin semua mengabur. abu-abu.
Dan
Aku pun tahu aku sendiri abu-abu.
Tak bisa menyandarkan diri bahkan pada diri sendiri.
Pada seonggok daging yang penuh noda
Entah ....
Apa yang aku rasakan
Mungkin penghambaanku yang belum paripurna
Atau
totalitasku yang mesti dipertanyakan.
Rasa-rasanya ujian terbesar wanita selalu berporos pada hatinya.
Pada kelembutan perasaannya.
Dan aku...
Haruskah melawan fitrah itu.???
Minggu, 23 Maret 2014
currrhat lah
Kembali aku terpekur
Kala sendiri, kucumbui lara yang mengisah
Antara waktu dan segenap kata tanya
Sampaikah aku kan segera menemuinya
Duhai Engkau yang meresahkan
Kapankah Engkau datang menjelang
Sebelum asa kandas dipenghujung petang
Atau harap seberkas tenggelam
Aku bergelut dengan hati yang kian menepi
Saat keinginan seakan menggantung diawan
Akankah ku jumpai engkau saat pagi masih merekah indah
Kala sendiri, kucumbui lara yang mengisah
Antara waktu dan segenap kata tanya
Sampaikah aku kan segera menemuinya
Duhai Engkau yang meresahkan
Kapankah Engkau datang menjelang
Sebelum asa kandas dipenghujung petang
Atau harap seberkas tenggelam
Aku bergelut dengan hati yang kian menepi
Saat keinginan seakan menggantung diawan
Akankah ku jumpai engkau saat pagi masih merekah indah
Sabtu, 15 Maret 2014
deuh
Satu diantara Milyaran manusia,
Satu diantara jutaan bintang
Satu waktu yang kuharap bisa melihatmu
Bahkan diamanahi Allah untuk menjadi makmummu
Berharap waktu segera berputar
dan mempertemukan kita kelak
Satu diantara jutaan bintang
Satu waktu yang kuharap bisa melihatmu
Bahkan diamanahi Allah untuk menjadi makmummu
Berharap waktu segera berputar
dan mempertemukan kita kelak
Minggu, 09 Maret 2014
Padamu yang...
Padamu yang entah dimana
Yang nafasnya kutitipkan pada gelombang tertahan
Pada asmara yang merona
Lalu layu dijejali warna arang berkabut ketidakpastian
Padamu yang entah dimana
Kala karam kumohonkan segenggam janji Tuhan
Bahwa gejora mungkin akan padam
Namun kesetiaanmu harga tanpa alasan
Padamu yang entah dimana
Telah kutulis berlembar-lembar harapan
Pada pena yang mengering meski mengusam
Atas haru akan sabda-Nya
Padamu yang entah dimana
Padamu yang kucari namun belum kutemui
Padamu yang kutunggu meski tertatih
Padamu yang jejaknya tanpa kendali
Terimalah doa yang kuhembus dalam kalam Illahi
Semoga cinta kita segera terpatri
Esok, lusa, akan kunanti
Atau disyurga, tempat kita berkasih abadi
Yang nafasnya kutitipkan pada gelombang tertahan
Pada asmara yang merona
Lalu layu dijejali warna arang berkabut ketidakpastian
Padamu yang entah dimana
Kala karam kumohonkan segenggam janji Tuhan
Bahwa gejora mungkin akan padam
Namun kesetiaanmu harga tanpa alasan
Padamu yang entah dimana
Telah kutulis berlembar-lembar harapan
Pada pena yang mengering meski mengusam
Atas haru akan sabda-Nya
Padamu yang entah dimana
Padamu yang kucari namun belum kutemui
Padamu yang kutunggu meski tertatih
Padamu yang jejaknya tanpa kendali
Terimalah doa yang kuhembus dalam kalam Illahi
Semoga cinta kita segera terpatri
Esok, lusa, akan kunanti
Atau disyurga, tempat kita berkasih abadi
Kamis, 06 Maret 2014
Duh, Ua
Saat jam kerja, seorang laki-laki paruh baya menghampiriku.
"Pi, tau surah Al waqiah gak??" tanyanya polos.
Aku yang sedang kerja berusaha tetap fokus namun tetap sebisa mungkin menanggapinya.
"Tau," jawabku judes.
"Hmm, yang mana sih?" tanyanya sambil senyam-senyum, "Panjang-panjang gak pi??"
Aku sedikit merasa risih dengan keberadaannya, bukan tanpa alasan, ia biasa dipanggil ua. Aku menghormatinya, namun karena sikapnya yang cuek, tukang tidur (nyuri waktu kerja), pengkritik membuatku dan orang-orang agak sebal dengannya.
Aku menoleh hendak marah. Tampangnya yang kali ini serius memadamkan rasa kesalku.
"Tumben," selidikku.
Ia nyengir kuda.
"Kenapa emang??" tanyaku dengan suara melembut.
Bukannya menjawab ia malah balik bertanya, "Yang mana pi??"
"Lihat di Qur'an," jawabku sekenanya.
Ia terdiam, aku merasa bersalah.
"Ua mau lihat digitalnya??? ini aku ada." Tawarku
Ia mengangguk bersemangat.
"Ini." Tunjukku. Aku memundurkan badan demi melihatnya meneliti huruf demi huruf dalam Al Qur'an digital tersebut.
"Bisa diprint gak?"
Aku mengiyakan.
"Buat apa sih Ua??"
Ia tak menjawab.
"Kalau hari jum'at sunahnya baca surat Al kahfi." Ucapku.
Ia membaca huruf per huruf hasil print-an.
Aku mendesah sebal karena merasa diacuhkan.
"Buat diamalin." Katanya.
"Tiap malam ua, bacanya sama Al Mulk juga." kataku tetap semangat memberi tahu.
"Iya." balasnya sekenanya.
"Kalau jum'at surah Al Kahfi ua, ada hadistnya tau, nanti pahalanya kita dijaga didua jum'at kalau gak salah sih gitu." jelasku panjang lebar.
Ia tak bergeming dengan mimik berpikir.
"Pi, Ua mah yang penting bacanya, ngamalin, belajar mendekatkan diri, masalah pahala itu mah urusan Allah,"
Aku tercengang dengan jawabannya, tidak menyangka kata-kata itu keluar dari pria ter-rese no 1 ini.
Aku memaku, mulai menilai diri sendiri.
Aku tersentak, lalu ibadahku??
Aku malu, betapa tulusnya pria ini meski dimata orang-orang begitu menyebalkan.
Aku malu.
Ia berlalu, dan aku masih memaku-malu.
Selasa, 04 Maret 2014
Bila muslimah jatuh cinta
Bagaimana bila seorang muslimah jatuh cinta???
Cinta adalah fitrah setiap manusia, laki-laki maupun perempuan bahkan mungkin binatang sekalipun.
Tapi apa yang harus dilakukan seorang muslimah bila ia jatuh cinta???
Berbeda dengan laki-laki yang lebih blak-blakan dan ekspresif, seorang muslimah identik dengan pemalu sehingga bila si merah jambu menyerangnya ia lebih cenderung diam.
Salah satu hal yang sering ditanyakan para muslimah terutama yang sedang galau dan lagi terserang virus merah jambu adalah pertanyaan diatas (saya juga gak ya).
Nah, dalam salah satu artikel yang pernah saya baca dalam suatu majalah islami, yaitu bila seseorang jatuh cinta lalu memendam serta menahan diri karena menjaga kehormatan diri dan jiwanya dari melanggar aturan Allah, kemudian apabila ia sampai meninggal maka ia termasuk dalam keadaan syahid. Benarkah??
Wanita/muslimah memang pada dasarnya sering kali dipilih namun siti khadijahpun memberi contoh bahwa muslimah boleh memilih. meskipun kebanyakan dari mereka lebih memilih untuk dipilih atau lebih memilih menunggu dipilih. Silahkan saja. Allah maha mengetahui. Jodoh tak akan kemana.
Mungkin bila seorang muslimah jatuh cinta hal yang meki ia lakukan selagi menunggu Allah menggerakkan hati si dia yaitu salah satunya dengan terus memperbaiki diri, memperbanyak pertemanan, belajar, memperluas pergaulan, berdoa, berharap dan mungkin memendam hingga rahasia Allah terbuka untuknya.
Memendam terkadang salah satu hal yang sering dilakukan para muslimah hingga syaitanpun tak tahu kalau ia sedang jatuh cinta, hanya Allah dan dia yg tahu. Sehingga keikhlasan lahir dari hatinya yang tulus. Seperti cinta yang dicontohkan Fatimah Az zahra dengan Ali bin Abi thalib yang sepanjang perjalanannya menjadi contoh cinta suci yang dipersatukan Allah.
Mungkin demikian. Wallahu a'lam.
Sabtu, 01 Maret 2014
Meraba nyala
Ketika malam meraba nyala
Ia lupa sebagian dirinya gelap
ketika aku bahagia
Aku membaca separuh kerlingku hilap
Berkali-kali aku berteriak
Aku ingin nyata
Tapi kau bergeming
Kau menyapu luruh ingatan
Aku terluka
Seandainya detik bukan detik
Seandainya mimpi bukan mimpi
Maka mungkin aku layak berkisah
Seandainya itu bukan kau
Izinkan aku berharap
Aku bukan aku
#Malam minggu, 00:24
Ia lupa sebagian dirinya gelap
ketika aku bahagia
Aku membaca separuh kerlingku hilap
Berkali-kali aku berteriak
Aku ingin nyata
Tapi kau bergeming
Kau menyapu luruh ingatan
Aku terluka
Seandainya detik bukan detik
Seandainya mimpi bukan mimpi
Maka mungkin aku layak berkisah
Seandainya itu bukan kau
Izinkan aku berharap
Aku bukan aku
#Malam minggu, 00:24
Corat-coret warnaku ^_^ - Part I
Desember 2010,
Aku ingat betul pagi itu langit kelabu, aku yang mencoba memantapkan hati, mematut-matut diri di depan cermin, inilah hari bersejarah dalam hidupku. Hari pertama aku memutuskan untuk berhijab.
Kala itu aku hanya memiliki satu baju lengan panjang warna coklat dengan kerudung warna senada dari kakak pertamaku.
Bismillah,
Allah, aku menuju-Mu
Aku langkahkan kaki yang ku buat seringan mungkin menuju tempat kerja.
Sesampainya aku disana, sebagian orang menatapku heran, sebagiannya lagi menyalamiku dan mengucapkan selamat atau ada juga yang iseng nyeletuk "Mana korma na, Bu haji".
Rindupun bersambut,
Aku semakin ingin,ingin dan ingin mendekat pada sang Khalik. Kerinduanku untuk menemukan jati diri pun dimulai.
Aku bertemu dengan orang-orang hebat, merekalah yang mengenalkanku pada Allah, merekalah yang menunjukan arti hidup, merekalah yang menyuruhku menggigit mati-matian hidayah yang telah Allah karuniakan. Merekalah saudara-saudara se-Akidah yang akhirnya sampai hari ini masih selalu menjadi pengingat, penasihat dan penguatku.
Dan nikmat Tuhan mu manakah yang engkau dustakan??
Seperti kebanyakan cerita orang yang mendapat hidayah. Semua diawali dengan Dosa-taubat-iman-hijrah-lalu jihad.
Begitu juga aku. kejahiliyahan yang merupakan hal yang masih saja aku tangisi sampai detik ini.
Maret 2011
Aku mulai berkaos kaki, hal yang waktu itu seperti tidak lazim, aneh memang berkaos kaki tapi bercelana jeans. apa-apaan aku ini.
Semua memang berproses, hingga gajihan di awal bulan mei, aku menyisihkan uang untuk membeli rok.
Bersambung....ah
Corat-coret warnaku-Part II
April 2011.
Aku mulai memakai rok panjang. Kebetulan atau tidak dari dulu aku memang penyuka rok tapi bedanya dulu rok pendek (hehehe). Celana-celana jeans aku museumkan, dan yang paling kaget dengan perubahanku adalah Mama. Mama yang paling rajin komentar atau karena perasaan seorang Ibu sangat peka, beliaulah yang kala itu memprotesku habis-habisan. Aku sangat mengerti apa yang ia maksud tapi aku yang ke kanak-kanak menantangnya dengan sangat keras, aku menyesal karena itu pasti menyakitinya, padahal yang Mama perlu adalah keyakinan dariku sendiri agar ia pun yakin dengan keputusanku.
Waktu terus berlalu. Hingga aku tahu tujuan hidup seorang manusia di dunia.
Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.
Lalu aku mulai bertanya, apa aku sudah menjadikan ridha Allah sebagai tujuan hidupku???
Aku sungguh mengiba. Aku sungguh hina. Di usiaku yang nyaris 21 tahun, aku seperti di tampar. dan betapa sayangnya Allah kepada hamba-hamba-Nya, sehingga Ia menyelamatkanku. Terima kasih ALLOH, terima kasih.
Desember 2011
Aku berubah 180 derajat, Mama dan keluarga besarku mulai mengerti. Teman-teman selalu mendukung dan tidak pergi saat aku telah berubah. Semua kusyukuri. Sedikit demi sedikit kerudung mulai aku panjangkan. Aku mulai belajar tidak bersentuhan dengan yang bukan mahromku (ini bagian paling sulit), ada yang menghujat, ada yang memuji, semua menjadi warna dalam dunia baruku.
Masa lalu aku tinggalkan jauh di belakang.
Kini aku melangkah, dan ajari aku selalu istiqomah, ALLAH.
Mungkin harus aku akui semua berawal dari patah hati dan perjalanan mencari cinta yang hakiki.
dan
ALLAH, aku menemukan-Mu. Engkaulah cinta yang hakiki itu.
Cinta yang selama ini tidak pernah meninggalkanku. Cinta yang tak pernah lekang dan cinta yang selalu berbalas. Alhamdulillah, segala puji hanya untuk-Mu, Rabb semesta alam.
Aku mulai memakai rok panjang. Kebetulan atau tidak dari dulu aku memang penyuka rok tapi bedanya dulu rok pendek (hehehe). Celana-celana jeans aku museumkan, dan yang paling kaget dengan perubahanku adalah Mama. Mama yang paling rajin komentar atau karena perasaan seorang Ibu sangat peka, beliaulah yang kala itu memprotesku habis-habisan. Aku sangat mengerti apa yang ia maksud tapi aku yang ke kanak-kanak menantangnya dengan sangat keras, aku menyesal karena itu pasti menyakitinya, padahal yang Mama perlu adalah keyakinan dariku sendiri agar ia pun yakin dengan keputusanku.
Waktu terus berlalu. Hingga aku tahu tujuan hidup seorang manusia di dunia.
Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.
Lalu aku mulai bertanya, apa aku sudah menjadikan ridha Allah sebagai tujuan hidupku???
Aku sungguh mengiba. Aku sungguh hina. Di usiaku yang nyaris 21 tahun, aku seperti di tampar. dan betapa sayangnya Allah kepada hamba-hamba-Nya, sehingga Ia menyelamatkanku. Terima kasih ALLOH, terima kasih.
Desember 2011
Aku berubah 180 derajat, Mama dan keluarga besarku mulai mengerti. Teman-teman selalu mendukung dan tidak pergi saat aku telah berubah. Semua kusyukuri. Sedikit demi sedikit kerudung mulai aku panjangkan. Aku mulai belajar tidak bersentuhan dengan yang bukan mahromku (ini bagian paling sulit), ada yang menghujat, ada yang memuji, semua menjadi warna dalam dunia baruku.
Masa lalu aku tinggalkan jauh di belakang.
Kini aku melangkah, dan ajari aku selalu istiqomah, ALLAH.
Mungkin harus aku akui semua berawal dari patah hati dan perjalanan mencari cinta yang hakiki.
dan
ALLAH, aku menemukan-Mu. Engkaulah cinta yang hakiki itu.
Cinta yang selama ini tidak pernah meninggalkanku. Cinta yang tak pernah lekang dan cinta yang selalu berbalas. Alhamdulillah, segala puji hanya untuk-Mu, Rabb semesta alam.
Minggu, 23 Februari 2014
Mencintai
Mencintai menurutku sebuah pilihan, hampir sama ketika kita melupakan.
Aku telah merasakan jatuh bangun mencintai seorang manusia, sampai akhirnya aku lelah, terhempas dan kecewa. Tapi pernahkah aku begitu pada Allah???
Aku sering mengaku mencintai-Nya namun ketika rasa itu dibenturkan dengan cinta yang ia tumbuhkan untuk manusia, aku lunglai, aku lagi-lagi terhempas.
Lalu mungkinkah rasa cintaku pada Allah masih kalah??
Aku meratap. Sungguh aku ingin mendekat, sedekat-dekatnya dengan-Nya.
Ketika aku berkata mencintai-Nya lalu ujian demi ujian aku terima. Aku lemah, lagi-lagi aku kalah.
Aku masih selalu menyalahkan-Mu Allah.
Mungkinkah ini pertanda lemahnya iman yang menjadi bukti betapa rapuhnya cintaku pada-Nya.
Aku meringis. Sungguh aku ingin selalu selalu mendekati-Mu.
Sampai dimana cintaku ini, aku tidak tahu.
Sampaikah ke langit-Mu, hingga para malaikat mampu mendengarnya.
Atau hanya menggantung di langit dunia atau hanya menggantung di sebuah harapan.
Karena aku tahu mencintai sejatinya memerlukan sebuah bukti dan janji.
Tolong, tolong, tolong balas cintaku ini...
Tolong, tolong, tolong berilah kekuatan untuk menunjukan cinta ini.
*Sukabumi, 23022014
Aku telah merasakan jatuh bangun mencintai seorang manusia, sampai akhirnya aku lelah, terhempas dan kecewa. Tapi pernahkah aku begitu pada Allah???
Aku sering mengaku mencintai-Nya namun ketika rasa itu dibenturkan dengan cinta yang ia tumbuhkan untuk manusia, aku lunglai, aku lagi-lagi terhempas.
Lalu mungkinkah rasa cintaku pada Allah masih kalah??
Aku meratap. Sungguh aku ingin mendekat, sedekat-dekatnya dengan-Nya.
Ketika aku berkata mencintai-Nya lalu ujian demi ujian aku terima. Aku lemah, lagi-lagi aku kalah.
Aku masih selalu menyalahkan-Mu Allah.
Mungkinkah ini pertanda lemahnya iman yang menjadi bukti betapa rapuhnya cintaku pada-Nya.
Aku meringis. Sungguh aku ingin selalu selalu mendekati-Mu.
Sampai dimana cintaku ini, aku tidak tahu.
Sampaikah ke langit-Mu, hingga para malaikat mampu mendengarnya.
Atau hanya menggantung di langit dunia atau hanya menggantung di sebuah harapan.
Karena aku tahu mencintai sejatinya memerlukan sebuah bukti dan janji.
Tolong, tolong, tolong balas cintaku ini...
Tolong, tolong, tolong berilah kekuatan untuk menunjukan cinta ini.
*Sukabumi, 23022014
Sabtu, 22 Februari 2014
Wisata edukasi ke Gunung Padang
Berwisata ke gunung padang tuh sumpah keren banget,,,
Konon menurut si juru bicara nih, dulunya di sana tempat perkumpulan raja-raja (Prabu siliwangi dan raja-raja lain), ada juga yang bilang peradaban pertama itu di tanah sunda tepatnya di gunung padang itu.
Teringat ayat-ayat Allah yang mengisahkan tentang Fir'aun, kaum Tsamud, kamu Ad, kaum Sodom dan kaum-kaum lain yang Allah musnahkan karena membangkang dan menolak ajakan Nabinya untuk menyembah Allah semata.
Mungkinkah gunung padang salah satu peradaban yang dimusnahkan ALLAH??
Entahlah. Belum ada penelitian lebih lanjut mengenai itu, tapi kalaupun benar, bukankah ALLAH Maha Berkehendak.
Teringat ayat-ayat Allah yang mengisahkan tentang Fir'aun, kaum Tsamud, kamu Ad, kaum Sodom dan kaum-kaum lain yang Allah musnahkan karena membangkang dan menolak ajakan Nabinya untuk menyembah Allah semata.
Mungkinkah gunung padang salah satu peradaban yang dimusnahkan ALLAH??
Entahlah. Belum ada penelitian lebih lanjut mengenai itu, tapi kalaupun benar, bukankah ALLAH Maha Berkehendak.
Mr. Marsono favorit teacher
“Mau nyanyi apa?”
“My heart will go on P..pak.”
“Apa??? My heart will leuwi goong??(red: tempat nongkrong
yang begituan)” tanyanya sambil mendekatkan wajah.
“My heart will GO ON PAK!!” ucapku dengan intonasi gemas
“Oh...ya silahkan”
XXX
Me: Oke Tantri. See you
Pletak (pake buku)
“Oke..oke...nulis yang bener”
“hmm..siap Pak”
(Dihapus dan dibenarkan lagi)
Me: Ok Tantri. See you
Pletakk (pake penggaris)
“oke..oke..emangnya RCTI ok. Nulis yang bener!!!” katanya
ngotot.
Aku geram sekaligus kesel.
“Grrrr.....ini sudah benar PPPAAAKKK!!!!”
“Dasar ndeso, O.K.A.Y!!!” jelasnya sambil mengeja, ” OKAY!!”
“heheee...” Aku terkekeh malu.
Menyebalkan!!!! Dia adalah Mr Marsono, guru bahasa inggris
favoritku. Logat jawanya yang medok serta
wajahnya yang sangat jawa sekali itu membuat dirinya sangat unik. Bagaimana
tidak, saat mengajar ia berbicara bahasa inggris dengan logat jawa, bagiku itu
sangat mengagumkan tapi sayang, itu tidak berlaku bagi teman-teman yang lain.
Dia sangat menginspirasi, dan aku rasa hanya aku yang menjadikannya
begitu. Percaya atau tidak ini karena satu kata yang telah terpatri dalam
ingatanku. Satu kata yang selalu melecut semangatku, satu kata yang begitu berperan
besar dalam proses hidupku. Kala itu aku hendak mengambil Ijazah yeng telah
legalisir untuk keperluan melamar pekerjaan.
“Kamu kuliah ndak??” tanyanya.
“Aku mau melamar kerja Pak,” jawabku sekenanya.
Pletakk... (pake buku)
“Sekarang banyak beasiswa, kamu itu pintar.” Sambil membaca
cangkir ke dapur (mau ngopi).
Aku meringis, tapi hatiku melambung jauh. Aku serasa
dilecuti, aku bagai ditampar, seluruh darahku mendidih. Entahlah, mungkin saat
itu beliau mengucapkannya secara tidak sadar, bercanda, main-main atau apalah
nama dari kebetulan-kebetulan lainnya. Yang jelas saat itu satu katanya mampu
merubah hidupku.
Dan semenjak itu aku belum lagi bertemu dengannya sekedar
untuk berterima kasih atau bilang YOU ARE MY INSPIRATION MR. MARSONO...
Selasa, 18 Februari 2014
Biarlah dunia berlalu, Dik!!
Selasa, 18 Februari 2014
21.08
Biarlah dunia berlalu
Abaikan saja!!!
Aku akan selalu disisimu
Bercengkrama denganmu sepulang dari mana pun
Menemanimu menonton tivi sambil sesekali menyuapimu makan biskuit krim kesukaanmu
Biarlah dunia berlalu
Aku akan selalu menatapmu
Menyaksikan tarikan nafasmu yang nyaris setiap malam terganggu
Memastikan bahwa mama ada disampingmu ketika aku tak ada
Bersamamu menjahili Alief, Gilang atau Darel
Tertawa
Bersyukur bahwa kau masih bisa melewati masa-masa ini
Dan
Doa itu entah berpilin dimana
Semua akan berderai-derai menujumu
Dik, cepat sembuh ya
#Nyaris 365 hari
21.08
Biarlah dunia berlalu
Abaikan saja!!!
Aku akan selalu disisimu
Bercengkrama denganmu sepulang dari mana pun
Menemanimu menonton tivi sambil sesekali menyuapimu makan biskuit krim kesukaanmu
Biarlah dunia berlalu
Aku akan selalu menatapmu
Menyaksikan tarikan nafasmu yang nyaris setiap malam terganggu
Memastikan bahwa mama ada disampingmu ketika aku tak ada
Bersamamu menjahili Alief, Gilang atau Darel
Tertawa
Bersyukur bahwa kau masih bisa melewati masa-masa ini
Dan
Doa itu entah berpilin dimana
Semua akan berderai-derai menujumu
Dik, cepat sembuh ya
#Nyaris 365 hari
Rabu, 12 Februari 2014
cerpen pertama, aihhh
Aku tahu pasti disetiap malam,disetiap tidur...
Tidak semua orang mampu bermimpi..
Disebagian kecil dari mereka yang tak pernah
bermimpi untuk bermimpi mereka sangat ingin mempunyai sebuah mimpi yang sering
mereka sebut harapan..----------------------------
===++++++
Hanya detak jarum jam..
Malam ini seperti malam malm sebelum nya..seperti
malam malam kemarin dari malam kemarin nya lagi..aku hanya mersakan detak jam
dinding besar disudut paling kanan dinding kamar hijau lumutan ini..detak nadi
ku entahlah.
Udara sore ini terasa sejuk membelai wajah ku yang
sejak tadi berdiri memaku tepat diatas jembatan ini,semburat matahari
kekuningan memantulakan cahaya nya menempa daun daun lalu sekilas ku lihat
tampak menari-nari tertiup angin..
Ah seharus nya ini terasa menyenangkan bagi ku...
Seperti satu tahun lalu...
“kamu lucu anggi,” kata mu berbisik pada ku
“lucu??? Ngerayu yah...kakak ini kenapa
sih..tiba-tiba ngajak anggi kesini”jawab ku ketus
“anggi ku sayang kamu tahu usia kakak hampir
berkepala tiga,kamu tahu maksud kakak anggi” kata mu sambil tertunduk dan
meremas sehelai daun yang kering
Lemas aku pucat..
“jadi itu maksud kakak ngajak aku ketempat ini..aku
aku akan nunggu kakak” aku ngotot
“percuma!! Kamu jangan keras kepala lagi
anggi..kakak gak tahu kapan Alloh mempertemukan jodoh kakak,kakak....” suara
itu terhenti dada mu sesak,nafas mu tersengal..lalu terbatuk-batuk..
“kakak maafin anggi,tapi anggi ga bisa kak,,,maaf”
kata ku sambil memeluk mu,
Dada mu berguncang hebat berbulir bulir air mata
keluar hebat tanpa tertahan..
Engkau sesegukan kehilangan kata
Lalu aku diam...senyap...
Peristiwa itu terjadi begitu cepat dua tahun yang
lalu saat usia ku hampir 27 tahun..
Engkau selalu begitu meminta ku untuk cepat-cepat
berkeluarga kata mu “biar rumah ini rame sama anak-anak mu” lalu seperti biasa
pula aku akan ketus menjawab “kakak saja dulu” dan seperti biasa pula aku akan
segera menyesali kata-kata itu,,,
Engkau terluka
++++++++++++
Mata ku basah kali ini..
Sejak setahun itu aku menjadi sangat sering menangis
Setiap kali ke kamar,ke dapur,ke kantor,ketaman
ini,,seluruh kota ini bahkan sekluruh dunia ini selalu mampu membuat ku
menangis ketika senyuman mu kakak,,,ketika kebahagiaan mu menggantung disana di
langit-langit harapan...
++++++++++++++
Tepat dihari ulang tahun ke 27 ku..
Engkau kakak datang dengan kue bolu pisang kesukaan
ku..
Engkau terlihat kurus kakak,,mata mu kuyu ,wajab mu
tirus tapi cahaya itu belum padam...cahaya ketulusan mu kakak masih menyala dan
membuat mu lebih tampan..
Seharusnya engkau kakak bisa memaafkan masa lalu
mu..
Atau sedikit berdamai dengan mimpi-mimpi menyakitkan
mu
Tapi engkau masih saja menghukum diri mu.menyesali
kelalaian mu..
Dan itu tanpa perlu kau tahu benar-benar menyiksa ku
kakak..
“selamat ulang tahun dila,semoga mimpi menjadi
kenyataan my dear”
“ aamiin..thank you my lovely,,kakak pucat
nih..kakak sakit”
“ga my dear kakak baik-baik aja,sayang kakak ingin
bicara sesuatu,kakak harap kamu g keberatan” kata mu lemah
Robby..lihat lah mata nya bahkan terlihat lelah
namun aku gagal menerjemahkan mata itu kebahagiaan terlalu melalaikan ku
kau bayangan
Magrib, 12 februari 2014
18.28
Senja menguning
diakhir cerita
kau berpaling
diantara maya dan nyata
jejak itu semakin mengkilat adanya
ketika derita tak kunjung bermuara
kau disana, tersenyum penuh hasrat
betapa naifnya dirimu
memperlakukan aku yang luruh peluh
Dengan bayanganmu,
kau menari dipijakan asmara semuku
dan sudahlah..
karena aku hanya masa yang kau buat tiada
dan kau sebuah keniscayaan
selamat datang,
kau selalu berulang
**Dikamar ulfa, sebelum shalat
18.28
Senja menguning
diakhir cerita
kau berpaling
diantara maya dan nyata
jejak itu semakin mengkilat adanya
ketika derita tak kunjung bermuara
kau disana, tersenyum penuh hasrat
betapa naifnya dirimu
memperlakukan aku yang luruh peluh
Dengan bayanganmu,
kau menari dipijakan asmara semuku
dan sudahlah..
karena aku hanya masa yang kau buat tiada
dan kau sebuah keniscayaan
selamat datang,
kau selalu berulang
**Dikamar ulfa, sebelum shalat
Langganan:
Postingan (Atom)