Tak ada yang pernah bisa tahu apa yang akan terjadi esok.
Harapan hanyalah harapan.
Semua yang membuatku bertahan karena harapan.
tapi jika sebuah harapan hanya akan menjadi harapan
rasa-rasanya juga tak pantas untuk menangisinya.
karena harapan mungkin hanya akan jadi harapan.
Waktu kecil aku pernah bermimpi dengan pangeran yang sama
mungkin kini tiba saatnya bangun dari tidurku
Membuka mata
dan mulai menulis puisi untukhati yang baru
Selamat tinggal cinta kecilku.
Selamat tinggal kisah yang layu
Semoga angin senja lebih indah dari angin pagi :)
Biru dan Subuh. Menyatu dalam warna waktu. Berdetak kala subuh.Bernafas ketika biru menyelami cakrawala pintu. Di sini semua berhulu, kala subuh masih biru
Selasa, 11 November 2014
Rabu, 08 Oktober 2014
so tired
Malam
Sepi menggerogoti akal
Memamah segala kesakitan
Ditengah kegaduhan
Jiwa dipenuhi gaung kekosongan
Aku mencaci
Mengapa tak ada tepi??
Pada malam..
disetiap sujud
bergema kehampaan
bersemayam kepasrahan
Rabb...
Aku pinta keikhlasan
Jika mata tak mampu membaca
biar jiwa berbahasa
Mungkin aku akan karam
Dan diam menunggu kematian
Sepi menggerogoti akal
Memamah segala kesakitan
Ditengah kegaduhan
Jiwa dipenuhi gaung kekosongan
Aku mencaci
Mengapa tak ada tepi??
Pada malam..
disetiap sujud
bergema kehampaan
bersemayam kepasrahan
Rabb...
Aku pinta keikhlasan
Jika mata tak mampu membaca
biar jiwa berbahasa
Mungkin aku akan karam
Dan diam menunggu kematian
Aku
Lelah rasanya nyaris sebulan ini.
Gagal sidang adalah puncak dari kelelahan ini.
Menjadi orang yang gagal memang menyakitkan
ditengah banyaknya tekanan dan cita-cita yang seperti buih dilautan.
Rasanya aku ingin berlari, mencari atau menjauhi semua yang terjadi.
bicara pada siapa?? tak ada yang memahami.
Hanya sepi menjadi sahabat sejati.
Dan tidur adalah cara ajaib untuk sejenak melupakan semua yang terjadi.
Dimana-mana aku selalu berharap bertemu kekuatan untuk bertahan,
tapi yang kutemukan hanya luka yang semakin menganga dan sebuah rasa putus asa.
Pada siapa aku berbicara??
Pada Bintang yang jauh disana
pada bulan yang cahayanya tak mampu kutatap
pada laut yang luas membentang
pada hutan
pada angin
pada apa???
Aku bertanya...
Siapa yang mampu menjawab??
Aku sungguh tak habis pikir dengan kerapuhan yang kumiliki.
berkali-kali aku mencoba bangkit
tapi kenapa sulit sekali.
semua tak sama kini..
aku ingin berlari, membenamkan diri
Menjauhi semua ketidakpastian
Sungguh!!!
Aku lelah....Aku tanpa daya
Gagal sidang adalah puncak dari kelelahan ini.
Menjadi orang yang gagal memang menyakitkan
ditengah banyaknya tekanan dan cita-cita yang seperti buih dilautan.
Rasanya aku ingin berlari, mencari atau menjauhi semua yang terjadi.
bicara pada siapa?? tak ada yang memahami.
Hanya sepi menjadi sahabat sejati.
Dan tidur adalah cara ajaib untuk sejenak melupakan semua yang terjadi.
Dimana-mana aku selalu berharap bertemu kekuatan untuk bertahan,
tapi yang kutemukan hanya luka yang semakin menganga dan sebuah rasa putus asa.
Pada siapa aku berbicara??
Pada Bintang yang jauh disana
pada bulan yang cahayanya tak mampu kutatap
pada laut yang luas membentang
pada hutan
pada angin
pada apa???
Aku bertanya...
Siapa yang mampu menjawab??
Aku sungguh tak habis pikir dengan kerapuhan yang kumiliki.
berkali-kali aku mencoba bangkit
tapi kenapa sulit sekali.
semua tak sama kini..
aku ingin berlari, membenamkan diri
Menjauhi semua ketidakpastian
Sungguh!!!
Aku lelah....Aku tanpa daya
Minggu, 21 September 2014
i wanna give up
YA ALLAH..
aku lelah..
boleh kah aku menyerah???
bukan hanya menangis darah,
aku bahkan bernanah
Ya Allah...
bolehkah aku meratap???
Didepan kesunyian
tak ada lagi kidung keindahan..
Ya Allah..
bolehkah aku merasa lelah??
meski untuk berhenti sejenak..
jika bertemu dengan-Mu
apa yang akan kukatakan
bila aku kini mati sebagai pecundang!!!
aku lelah..
boleh kah aku menyerah???
bukan hanya menangis darah,
aku bahkan bernanah
Ya Allah...
bolehkah aku meratap???
Didepan kesunyian
tak ada lagi kidung keindahan..
Ya Allah..
bolehkah aku merasa lelah??
meski untuk berhenti sejenak..
jika bertemu dengan-Mu
apa yang akan kukatakan
bila aku kini mati sebagai pecundang!!!
Kamis, 28 Agustus 2014
Aku tahu, waktu terkadang seperti menghukum...
Sekian banyak waktu kuhabiskan untuk mimpi-mimpi biru ku
tak satupun kulewatkan tanpa berpikir sesamaku
andai aku mempunyai kekuatan untuk merubah dunia yang terlihat tak bersahabat
aku ingin menjadi bagian dari kekuatan kecil itu..
Menjadi kaya raya
lalu mendirikan yayasan untuk anak-anak tidak mampu, untuk para jompo,
membuat bank,,meminjami uang dengan jalan tanpa bunga untuk yang berhutang.
mendirikan perumahan-perumahan dengan biaya cicilan rendah,
ke palestina demi mengusap airmata janda-janda dengan anak kecil dipangkuannya..
Tapi toh aku masih berpijak dibumi,
mencoba merangkai mimpi yang perlahan semu
Tolong,tolong aku menjadi mimpi itu
Melawan tembok keras nan dingin bernama takdir
Sekian banyak waktu kuhabiskan untuk mimpi-mimpi biru ku
tak satupun kulewatkan tanpa berpikir sesamaku
andai aku mempunyai kekuatan untuk merubah dunia yang terlihat tak bersahabat
aku ingin menjadi bagian dari kekuatan kecil itu..
Menjadi kaya raya
lalu mendirikan yayasan untuk anak-anak tidak mampu, untuk para jompo,
membuat bank,,meminjami uang dengan jalan tanpa bunga untuk yang berhutang.
mendirikan perumahan-perumahan dengan biaya cicilan rendah,
ke palestina demi mengusap airmata janda-janda dengan anak kecil dipangkuannya..
Tapi toh aku masih berpijak dibumi,
mencoba merangkai mimpi yang perlahan semu
Tolong,tolong aku menjadi mimpi itu
Melawan tembok keras nan dingin bernama takdir
Selasa, 26 Agustus 2014
Agustus segera berakhir...
dan bulan ini akan aku bagi dengan perjalanan yang luar biasa..
YYYEEEEYYYY.....
I LOVE BEACH...
kali ini aku berlibur kesalah satu pantai terkeren di kotaku, Sukabumi..
UJUNG GENTENG, Jampang.
tidak cuma itu air terjunnya juga romantis abiiizz, subhanallah,, curug Cikaso...i love it ;)
Dan yang ga kalahh asyiknya liat penyu bertelur...amazing lah hahhaa
Selasa, 29 Juli 2014
godaan atau cobaan?
Mungkin..
Pada akhirnya Allah hanya ingin agar aku berharap utuh pada-Nya.
Tentu saja.
Selama ini hanya aku yang bebal berharap pada manusia.
Semakin berharap semakin semua mengabur. abu-abu.
Dan
Aku pun tahu aku sendiri abu-abu.
Tak bisa menyandarkan diri bahkan pada diri sendiri.
Pada seonggok daging yang penuh noda
Entah ....
Apa yang aku rasakan
Mungkin penghambaanku yang belum paripurna
Atau
totalitasku yang mesti dipertanyakan.
Rasa-rasanya ujian terbesar wanita selalu berporos pada hatinya.
Pada kelembutan perasaannya.
Dan aku...
Haruskah melawan fitrah itu.???
Pada akhirnya Allah hanya ingin agar aku berharap utuh pada-Nya.
Tentu saja.
Selama ini hanya aku yang bebal berharap pada manusia.
Semakin berharap semakin semua mengabur. abu-abu.
Dan
Aku pun tahu aku sendiri abu-abu.
Tak bisa menyandarkan diri bahkan pada diri sendiri.
Pada seonggok daging yang penuh noda
Entah ....
Apa yang aku rasakan
Mungkin penghambaanku yang belum paripurna
Atau
totalitasku yang mesti dipertanyakan.
Rasa-rasanya ujian terbesar wanita selalu berporos pada hatinya.
Pada kelembutan perasaannya.
Dan aku...
Haruskah melawan fitrah itu.???
Langganan:
Postingan (Atom)