Minggu, 23 Februari 2014

Mencintai

Mencintai menurutku sebuah pilihan, hampir sama ketika kita melupakan.
Aku telah merasakan jatuh bangun mencintai seorang manusia, sampai akhirnya aku lelah, terhempas dan kecewa. Tapi pernahkah aku begitu pada Allah???

Aku sering mengaku mencintai-Nya namun ketika rasa itu dibenturkan dengan cinta yang ia tumbuhkan untuk manusia, aku lunglai, aku lagi-lagi terhempas.
Lalu mungkinkah rasa cintaku pada Allah masih kalah??
Aku meratap. Sungguh aku ingin mendekat, sedekat-dekatnya dengan-Nya.

Ketika aku berkata mencintai-Nya lalu ujian demi ujian aku terima. Aku lemah, lagi-lagi aku kalah.
Aku masih selalu menyalahkan-Mu Allah.
Mungkinkah ini pertanda lemahnya iman yang menjadi bukti betapa rapuhnya cintaku pada-Nya.
Aku meringis. Sungguh aku ingin selalu selalu mendekati-Mu.

Sampai dimana cintaku ini, aku tidak tahu.
Sampaikah ke langit-Mu, hingga para malaikat mampu mendengarnya.
Atau hanya menggantung di langit dunia atau hanya menggantung di sebuah harapan.

Karena aku tahu mencintai sejatinya memerlukan sebuah bukti dan janji.
Tolong, tolong, tolong balas cintaku ini...
Tolong, tolong, tolong berilah kekuatan untuk menunjukan cinta ini.


*Sukabumi, 23022014

Sabtu, 22 Februari 2014

Mejeng di Gunung Padang. (Gaya) ^_^







Wisata edukasi ke Gunung Padang

Berwisata ke gunung padang tuh sumpah keren banget,,,
Konon menurut si juru bicara nih, dulunya di sana tempat perkumpulan raja-raja (Prabu siliwangi dan raja-raja lain), ada juga yang bilang peradaban pertama itu di tanah sunda tepatnya di gunung padang itu.

Teringat ayat-ayat Allah yang mengisahkan tentang Fir'aun, kaum Tsamud, kamu Ad, kaum Sodom dan kaum-kaum lain yang Allah musnahkan karena membangkang dan menolak ajakan Nabinya untuk menyembah Allah semata.
Mungkinkah gunung padang salah satu peradaban yang dimusnahkan ALLAH??
Entahlah. Belum ada penelitian lebih lanjut mengenai itu, tapi kalaupun benar, bukankah ALLAH Maha Berkehendak.


Mr. Marsono favorit teacher


“Mau nyanyi apa?”
“My heart will go on P..pak.”
“Apa??? My heart will leuwi goong??(red: tempat nongkrong yang begituan)” tanyanya sambil mendekatkan wajah.
“My heart will GO ON PAK!!” ucapku dengan intonasi gemas
“Oh...ya silahkan”

XXX

Me: Oke Tantri. See you
Pletak (pake buku)
“Oke..oke...nulis yang bener”
“hmm..siap Pak”
(Dihapus dan dibenarkan lagi)
Me: Ok Tantri. See you
Pletakk (pake penggaris)
“oke..oke..emangnya RCTI ok. Nulis yang bener!!!” katanya ngotot.
Aku geram sekaligus kesel.
“Grrrr.....ini sudah benar PPPAAAKKK!!!!”
“Dasar ndeso, O.K.A.Y!!!” jelasnya sambil mengeja, ” OKAY!!”
“heheee...” Aku terkekeh malu.
Menyebalkan!!!! Dia adalah Mr Marsono, guru bahasa inggris favoritku. Logat jawanya yang medok serta wajahnya yang sangat jawa sekali itu membuat dirinya sangat unik. Bagaimana tidak, saat mengajar ia berbicara bahasa inggris dengan logat jawa, bagiku itu sangat mengagumkan tapi sayang, itu tidak berlaku bagi teman-teman yang lain.

Dia sangat menginspirasi, dan aku rasa hanya aku yang menjadikannya begitu. Percaya atau tidak ini karena satu kata yang telah terpatri dalam ingatanku. Satu kata yang selalu melecut semangatku, satu kata yang begitu berperan besar dalam proses hidupku. Kala itu aku hendak mengambil Ijazah yeng telah legalisir untuk keperluan melamar pekerjaan.

“Kamu kuliah ndak??” tanyanya.
“Aku mau melamar kerja Pak,” jawabku sekenanya.
Pletakk... (pake buku)
“Sekarang banyak beasiswa, kamu itu pintar.” Sambil membaca cangkir ke dapur (mau ngopi).

Aku meringis, tapi hatiku melambung jauh. Aku serasa dilecuti, aku bagai ditampar, seluruh darahku mendidih. Entahlah, mungkin saat itu beliau mengucapkannya secara tidak sadar, bercanda, main-main atau apalah nama dari kebetulan-kebetulan lainnya. Yang jelas saat itu satu katanya mampu merubah hidupku.
Dan semenjak itu aku belum lagi bertemu dengannya sekedar untuk berterima kasih atau bilang YOU ARE MY INSPIRATION MR. MARSONO...

Selasa, 18 Februari 2014

Biarlah dunia berlalu, Dik!!

Selasa, 18 Februari 2014
21.08

Biarlah dunia berlalu
Abaikan saja!!!
Aku akan selalu disisimu
Bercengkrama denganmu sepulang dari mana pun
Menemanimu menonton tivi sambil sesekali menyuapimu makan biskuit krim kesukaanmu

Biarlah dunia berlalu
Aku akan selalu menatapmu
Menyaksikan tarikan nafasmu yang nyaris setiap malam terganggu
Memastikan bahwa mama ada disampingmu ketika aku tak ada

Bersamamu menjahili Alief, Gilang atau Darel
Tertawa
Bersyukur bahwa kau masih bisa melewati masa-masa ini

Dan
Doa itu entah berpilin dimana
Semua akan berderai-derai menujumu

Dik, cepat sembuh ya


#Nyaris 365 hari

Rabu, 12 Februari 2014

cerpen pertama, aihhh


Aku tahu pasti disetiap malam,disetiap tidur...
Tidak semua orang mampu bermimpi..
Disebagian kecil dari mereka yang tak pernah bermimpi untuk bermimpi mereka sangat ingin mempunyai sebuah mimpi yang sering mereka sebut harapan..----------------------------

===++++++

Hanya detak jarum jam..
Malam ini seperti malam malm sebelum nya..seperti malam malam kemarin dari malam kemarin nya lagi..aku hanya mersakan detak jam dinding besar disudut paling kanan dinding kamar hijau lumutan ini..detak nadi ku entahlah.

Udara sore ini terasa sejuk membelai wajah ku yang sejak tadi berdiri memaku tepat diatas jembatan ini,semburat matahari kekuningan memantulakan cahaya nya menempa daun daun lalu sekilas ku lihat tampak menari-nari tertiup angin..
Ah seharus nya ini terasa menyenangkan bagi ku...
Seperti satu tahun lalu...
“kamu lucu anggi,” kata mu berbisik pada ku
“lucu??? Ngerayu yah...kakak ini kenapa sih..tiba-tiba ngajak anggi kesini”jawab ku ketus
“anggi ku sayang kamu tahu usia kakak hampir berkepala tiga,kamu tahu maksud kakak anggi” kata mu sambil tertunduk dan meremas sehelai daun yang kering
Lemas aku pucat..
“jadi itu maksud kakak ngajak aku ketempat ini..aku aku akan nunggu kakak” aku ngotot
“percuma!! Kamu jangan keras kepala lagi anggi..kakak gak tahu kapan Alloh mempertemukan jodoh kakak,kakak....” suara itu terhenti dada mu sesak,nafas mu tersengal..lalu terbatuk-batuk..
“kakak maafin anggi,tapi anggi ga bisa kak,,,maaf” kata ku sambil memeluk mu,
Dada mu berguncang hebat berbulir bulir air mata keluar hebat tanpa tertahan..
Engkau sesegukan kehilangan kata
Lalu aku diam...senyap...
Peristiwa itu terjadi begitu cepat dua tahun yang lalu saat usia ku hampir 27 tahun..
Engkau selalu begitu meminta ku untuk cepat-cepat berkeluarga kata mu “biar rumah ini rame sama anak-anak mu” lalu seperti biasa pula aku akan ketus menjawab “kakak saja dulu” dan seperti biasa pula aku akan segera menyesali kata-kata itu,,,
Engkau terluka
++++++++++++
Mata ku basah kali ini..
Sejak setahun itu aku menjadi sangat sering menangis
Setiap kali ke kamar,ke dapur,ke kantor,ketaman ini,,seluruh kota ini bahkan sekluruh dunia ini selalu mampu membuat ku menangis ketika senyuman mu kakak,,,ketika kebahagiaan mu menggantung disana di langit-langit harapan...

++++++++++++++
Tepat dihari ulang tahun ke 27 ku..
Engkau kakak datang dengan kue bolu pisang kesukaan ku..
Engkau terlihat kurus kakak,,mata mu kuyu ,wajab mu tirus tapi cahaya itu belum padam...cahaya ketulusan mu kakak masih menyala dan membuat mu lebih tampan..
Seharusnya engkau kakak bisa memaafkan masa lalu mu..
Atau sedikit berdamai dengan mimpi-mimpi menyakitkan mu
Tapi engkau masih saja menghukum diri mu.menyesali kelalaian mu..
Dan itu tanpa perlu kau tahu benar-benar menyiksa ku kakak..
“selamat ulang tahun dila,semoga mimpi menjadi kenyataan my dear”
“ aamiin..thank you my lovely,,kakak pucat nih..kakak sakit”
“ga my dear kakak baik-baik aja,sayang kakak ingin bicara sesuatu,kakak harap kamu g keberatan” kata mu lemah
Robby..lihat lah mata nya bahkan terlihat lelah namun aku gagal menerjemahkan mata itu kebahagiaan terlalu melalaikan ku

kau bayangan

Magrib, 12 februari 2014
18.28

Senja menguning
diakhir cerita
kau berpaling
diantara maya dan nyata

jejak itu semakin mengkilat adanya
ketika derita tak kunjung bermuara
kau disana, tersenyum penuh hasrat
betapa naifnya dirimu
memperlakukan aku yang luruh peluh

Dengan bayanganmu,
kau menari dipijakan asmara semuku
dan sudahlah..
karena aku hanya masa yang kau buat tiada
dan kau sebuah keniscayaan

selamat datang,
kau selalu berulang

**Dikamar ulfa, sebelum shalat