Mencintai menurutku sebuah pilihan, hampir sama ketika kita melupakan.
Aku telah merasakan jatuh bangun mencintai seorang manusia, sampai akhirnya aku lelah, terhempas dan kecewa. Tapi pernahkah aku begitu pada Allah???
Aku sering mengaku mencintai-Nya namun ketika rasa itu dibenturkan dengan cinta yang ia tumbuhkan untuk manusia, aku lunglai, aku lagi-lagi terhempas.
Lalu mungkinkah rasa cintaku pada Allah masih kalah??
Aku meratap. Sungguh aku ingin mendekat, sedekat-dekatnya dengan-Nya.
Ketika aku berkata mencintai-Nya lalu ujian demi ujian aku terima. Aku lemah, lagi-lagi aku kalah.
Aku masih selalu menyalahkan-Mu Allah.
Mungkinkah ini pertanda lemahnya iman yang menjadi bukti betapa rapuhnya cintaku pada-Nya.
Aku meringis. Sungguh aku ingin selalu selalu mendekati-Mu.
Sampai dimana cintaku ini, aku tidak tahu.
Sampaikah ke langit-Mu, hingga para malaikat mampu mendengarnya.
Atau hanya menggantung di langit dunia atau hanya menggantung di sebuah harapan.
Karena aku tahu mencintai sejatinya memerlukan sebuah bukti dan janji.
Tolong, tolong, tolong balas cintaku ini...
Tolong, tolong, tolong berilah kekuatan untuk menunjukan cinta ini.
*Sukabumi, 23022014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar